Jumat, 27 Januari 2012

PENGENALAN EKONOMI TEKNIK

Pengenalan Ekonomi Teknik

1.1 Pendahuluan             
              Ekonomi teknik adalah penentuan faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi teknik adalah sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi tidak pernah lepas dari ilmu teknik, terutama dalam perancangan dan penerapannya di masyarakat. Dalam hal tersebut, selalu ada beberapa alternatif dalam pelaksanaannya yang masing-masing alternatif memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda jenis dan jumlahnya. Namun penyelesaian masalah tersebut selalu memiliki kriteria ekonomi, dan kriteria tersebut digunakan untuk memilih satu dari banyak alternatif yang tersedia tersebut.

1.2 Asal Mula Ekonomi Teknik              
              Yang pertama menekuni bidang ini adalah Arthur M. Wellington. Pada akhir abad ke-19, seorang insinyur sipil bidang keahlian bangunan jalan kereta api di Amerika Serikat.

1.3 Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik

1. Membuat alternatif (keputusan) : Pemilihan keputusan diantara alternatif-alternatif perlu diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisis-analisis selanjutnya.
2. Fokuskan pada perbedaan-perbedaan : Jika semua alternatif yang layak tepat sama, maka tidak ada dasar atau perlunya perbandingan.
3. Gunakan sudut pandng yang konsisten : Hasil-hasil yang prospektif dari alternatif-alternatif harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang yang telah didefinisikan.
4. Gunakan satu ukuran umum : Dengan menggunakan satu pengukuran yang umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif yang di dapat.
5. Pertimbangkan kriteria yang relevan : Pemilihan alternatif yang disukai memerlukan penggunaan satu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan monetr yang dinyatakan dalam satuan pengukuran lain.
6. Membuat tugas suatu ketidakpastian : Ketidakpastian terkadang langsung memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif di masa datang dan harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
7. Tinjau kembali keputusan-keputusan anda : Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang diperkirakan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya. 

1.4 Ekonomi Teknik dan Proses Perancangan
              Menyeimbangkan berbagai tukar rugi diantara tips-tips biaya dan kinerjanya. Merancang alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah pada tahap ini dengan mencoba merumuskan alternatif sebanyak mungkin yang dapat memecahkan masalah. 
Tahapan analisis ekonomi teknik:

  • Definisikan masalah dan tujuannya
  • Mengumpulkan informasi yang relevan terkait kasus yang sedang dipelajari
  • Memunculkan alternatif-alternatif
  • Evaluasi masing-masing alternatif
  • Penentuan alternatif terbaik dengan beberapa kriteria
  • Menerapkan hasilnya dan memantau kerjanya
1.5 Studi-studi Ekonomi Teknik
             Ilmu ekonomi teknik dapat diterapkan di banyak bidang termasuk engineering. Di engineering ilmu ini sering digunakan untuk merancang alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah dengan mencoba merumuskan alternatif sebanyak mungkin yang dapat memecahkan masalah.

PENGENALAN EKONOMI TEKNIK

Pengenalan Ekonomi Teknik

1.1 Pendahuluan             
              Ekonomi teknik adalah penentuan faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi teknik adalah sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi tidak pernah lepas dari ilmu teknik, terutama dalam perancangan dan penerapannya di masyarakat. Dalam hal tersebut, selalu ada beberapa alternatif dalam pelaksanaannya yang masing-masing alternatif memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda jenis dan jumlahnya. Namun penyelesaian masalah tersebut selalu memiliki kriteria ekonomi, dan kriteria tersebut digunakan untuk memilih satu dari banyak alternatif yang tersedia tersebut.

1.2 Asal Mula Ekonomi Teknik              
              Yang pertama menekuni bidang ini adalah Arthur M. Wellington. Pada akhir abad ke-19, seorang insinyur sipil bidang keahlian bangunan jalan kereta api di Amerika Serikat.

1.3 Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik

1. Membuat alternatif (keputusan) : Pemilihan keputusan diantara alternatif-alternatif perlu diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisis-analisis selanjutnya.
2. Fokuskan pada perbedaan-perbedaan : Jika semua alternatif yang layak tepat sama, maka tidak ada dasar atau perlunya perbandingan.
3. Gunakan sudut pandng yang konsisten : Hasil-hasil yang prospektif dari alternatif-alternatif harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang yang telah didefinisikan.
4. Gunakan satu ukuran umum : Dengan menggunakan satu pengukuran yang umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif yang di dapat.
5. Pertimbangkan kriteria yang relevan : Pemilihan alternatif yang disukai memerlukan penggunaan satu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan monetr yang dinyatakan dalam satuan pengukuran lain.
6. Membuat tugas suatu ketidakpastian : Ketidakpastian terkadang langsung memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif di masa datang dan harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
7. Tinjau kembali keputusan-keputusan anda : Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang diperkirakan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya. 

1.4 Ekonomi Teknik dan Proses Perancangan
              Menyeimbangkan berbagai tukar rugi diantara tips-tips biaya dan kinerjanya. Merancang alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah pada tahap ini dengan mencoba merumuskan alternatif sebanyak mungkin yang dapat memecahkan masalah. 
Tahapan analisis ekonomi teknik:

  • Definisikan masalah dan tujuannya
  • Mengumpulkan informasi yang relevan terkait kasus yang sedang dipelajari
  • Memunculkan alternatif-alternatif
  • Evaluasi masing-masing alternatif
  • Penentuan alternatif terbaik dengan beberapa kriteria
  • Menerapkan hasilnya dan memantau kerjanya
1.5 Studi-studi Ekonomi Teknik
             Ilmu ekonomi teknik dapat diterapkan di banyak bidang termasuk engineering. Di engineering ilmu ini sering digunakan untuk merancang alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah dengan mencoba merumuskan alternatif sebanyak mungkin yang dapat memecahkan masalah.

Selasa, 17 Januari 2012

Permintaan dan Penawaran Suatu Barang

Ari Rindra N
19411186
1IB02
A.   
PERMINTAAN

a.      Pengertiaan
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan  tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

Beberapa Penentuan Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang ditentukan oleh faktor-faktor,diantaranya :
1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain ( Py)
3. Pendapatan konsumen (Inc)
4. Cita rasa (T)
5. Iklim (S)
6. Jumlah penduduk (Pop)
7. Ramalan masa yang akan datang (F)

Persamaan :
(Qd = F.(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F)

b.       Hukum Permintaan (the low of demand)
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.

c.       Macam – macam Permintaan
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.
1.      Permintaan Berdasarkan Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
a)      Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
b)      Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
c)      Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
2.      Permintaan Berdasarkan Jumlah Subjeknya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
a)      Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b)      Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar.
d.   Daftar Permintaan
Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah yang diminta masyarakat. Ia menggambarkan besarnya permintaan yang ada pada berbagai tingkat harga.
Contoh :
P (Harga)
Q (Quantiti)
200
100
300
90
400
80
500
70
600
60
700
50
800
40

Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.”
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.

e. Teori Permintaan
Dapat dinyatakan : “Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”


B.  Penawaran

a.  Pengertian
Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga  tertentu.

Penentuan – penentuan Penawaran
Keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Yang tepenting  adalah :
1. Harga
2. Harga barang lain
3. Biaya faktor produksi
4. Teknologi
5. Tujuan perusahaan
6. Ekspektasi (ramalan)

Secara matematis
Qs = F (Px, Py, Fp, T............... )

Persamaan penawaran
Qs = a + bp
  
b. Hukum Penawaran
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa : “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”

c. Teori Penawaran
Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan  barang yang akan dijual.

d.      Daftar Penawaran
Daftar penawaran yang gambaran yang menunjukan jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga.
Contoh :
P (harga)
Qs (quantiti)
100
200
200
300
300
400
400
500
500
600

e.       Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai : “Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply
   bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
I.   Elastisitas Permintaan.
Elastisitas permintaan=Ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.
Berikut ini disajikan contoh kasus perubahan dua kurva penawaran sebagai akibat dari perubahan harga.










Dengan permintaan yang agak landai, pergreseran kurva penawaran (supply curve) menyebabkan perubahan harga yang sedikit dan perubahan kuantitas yang lebih besar. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya perubahan harga.
Dengan permintaan yang agak curam, pergreseran kurva penawaran (supply curve) menyebabkan perubahan harga yang besar dan perubahan kuantitas yang lebih kecil. Perusahaan tidak mungkin meningkatkan produksi dan penjualan dengan terjadinya perubahan harga, karena hasil penjualannya

Koefisien Elastisitas Permintaan Harga
Elastisitas= perubahan persentase dari variable tidak bebas sebagai akibat dari perubahan 1 persen dari variable bebas.
Elastisitas merupakan presentase perubahan dari variable terikat (Y) sebagai akibat dari 1 persen perubahan variable bebas (X).

Elastisitas dapat diukur dengan dua cara:

1). Elativitas Titik mengukur elastisitas titik tertentu pada statu fungís. Konsep ini digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap variabel terikat (Y) sebagai akibat dari perubahan yang sangat kecil dari variabel bebas (X). Meskipun konsep elastisitas titik ini dapat memberikan estimasi pengaruh yang akurat terhadap Y sebagai akibat dari perubahan (kurang dari 5 persen) dari variabel bebas (X), tapi konsep ini tidak digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap Y sebagai akibat dari perubahan dari variabel bebas (X) dalam skala besar.
                                 
2). Elastisitas Busur digunakan untuk mengukur pengaruh perubahan terhadap variabel terikat (Y) sebagai akibat dari perubahan dalam skala besar dari variabel bebas (X). Jadi elastisitas ini mengukur elatisitas rata-rata dalam interval suatu fungsi tertentu.
a) Permintaan elastis tidak sempurna (elastisitas bernilai nol) yaitu perubahan harga tidak merubah permintaan barang.



Contoh Perusahaan yang memonopoli air

b)  Permintaan elastis sempurna (elastisitas bernilai tak hingga) menggambarkan produk yang sangat peka terhadap perubahan harga




Contoh Perusahaan yang bersaing secara ketat seperti pengecer

c)  Permintaan elastis uniter (elastisitas bernilai satu) menggambarkan harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam persentase yang sama dan saling mengkompensasi.

d)  Permintaan tidak elastis (elastisitas bernilai < 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih kecil




e) Permintaan elastis (elastisitas bernilai > 1) menggambarkan perubahan harga yang menyebabkan perubahan permintaan dengan proporsi yang lebih besar




Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
a)      Jumlah barang subtitusi yang tersedia di pasar
Suatu barang yang memiliki barang substitusi yang banyak akan memiliki permintaan yang elastis. Jika P naik, maka permintaan menurun dengan % yang lebih besar, karena konsumen akan membeli barang substitusi dan sebaliknya.

Suatu barang yang tidak memiliki barang substitusi (sedikit) akan memiliki permintaan yang tidak elastis. Perubahan harga tidak membawa dampak terhadap penurunan/kenaikan permintaan barang, karena pasar tidak menyediakan barang substitusi bagi konsumen.

b)      Potensi pendapatan yang dibelanjakan
Semakin besar bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang, maka semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

c)      Jangka waktu analisis permintaan
Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena pasar mengalami perubahan dalam waktu yang relatif lama.
Analisis permintaan terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan permintaan terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena pasar sulit mengalami perubahan dalam waktu yang relatif pendek.

Elastisitas Permintaan dan Hasil Penjualan (TR)
Elastisitas permintaan suatu barang mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang tersebut.
Hasil penjualan (TR) = Harga (P) x Kuantitas (Q)
a)      lεpl > 1 didifinisikan sebagai permintaan elastis. Misalnya lεpl = - 3,2 dan lεpl = 3,2. Permintaan elastis ini terjadi, jika perubahan kuantitas yang diminta lebih besar dari harganya, sehingga kenaikan harga dalam persentase tertentu menyebabkan kuantitas menurun dengan persentase yang lebih besar dan akhirnya menurunkan total pendapatan.
b)      lεpl = 1 didifinisikan sebagai elastisitas unitari. Misalnya lεpl = - 1 dan lεpl = 1. Elastisitas unitari merupakan situasi dimana perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan perubahan persentase dalam harga sama dengan -1, sehingga pengaruh perubahan harga diimbangi dalam jumlah yang sama dengan perubahan kuantitas yang diminta dan akhirnya total pendapatan tidak berubah.
c)      lεpl < 1 didifinisikan sebagai permintaan inelastis. Misalnya lεpl = - 0,5 dan lεpl = 0,5. Permintaan inelastis ini terjadi, jika kenaikan harga menyebabkan penurunan kuantitas yang diminta yang kurang proporsional dan akhirnya meningkatkan total pendapatan.

P
Q
Ed
TR
1000
2000

Rp 2.000.000


3

800
4000

Rp 3.200.000


1,4

600
6000

Rp 3.600.000


5/7

400
8000

Rp 3.200.000


1/3

200
10000

Rp 2.000.000

Permintaan elastis, penurunan harga menyebabkan TR naik dan kenaikan harga menyebabkan TR turun.
Permintaan tidak elastis, penurunan harga menyebabkan TR turun dan kenaikan harga menyebabkan TR naik.

Jenis Elastisitas Permintaan yang Lain
Selain harga, faktor yang yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang lain dan pendapatan.

Elastisitas Permintaan Silang (Cross Price Elasticity of Demand) adalah perubahan permintaan terhadap suatu barang jika terjadi perubahan harga barang lain.
a)   Produk substitusi (substituted product) adalah produk yang saling terkait dimana kenaikan harga satu produk menyebabkan kenaikan permintaan terhadap produk yang lain. Produk A merupakan substitusi produk B. Jika PA naik, maka QB naik dan sebaliknya. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah positif.

b)   Produk komplementer (complement product) adalah produk yang saling melengkapi dimana kenaikan harga satu produk menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk lain. Contoh kamera dan film. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah negatif.

c)   Produk tidak terkait (unrelated product) adalah produk yang tidak saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Elastsitas harga untuk produk substitusi adalah nol.

Elastisitas Permintaan Pendapatan (Income Elasticity of Demand) adalah perubahan permintaan terhadap suatu barang jika terjadi perubahan penapatan konsumen.


Elastisitas Titik = εy =

a)      Inferior goods adalah produk yang memiliki permintaan menurun, jika pendapatan meningkat. Misalnya produk generik dan layanan bus umum
b)      Normal/superior goods adalah produk yang memiliki permintaan dengan korelasi yang positif dengan pendapatan:

·         Noncyclical normal goods adalah produk yang permintaanya tidak dipengaruhi oleh perubahan pendapatan. Misalnya bioskop dan rokok
·         Cyclical normal goods adalah produk yang memiliki permintaan yang sangat dipengaruhi oleh perubahan pendapatan. Misalnya mobil, rumah dan perjalanan wisata.
Jenis Barang
Income Elasticity
Inferior goods
εI < 0
Noncyclical normal goods
 0 < εI < 1
Cyclical normal goods
ε> 1

Elastisitas Penawaran.

Elastisitas penawaran adalah Ukuran kuantitatif yang menunjukkan perubahan kuantitas penawaran suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga.



Faktor Penentu Elastisitas Penawaran

a)    Sifat perubahan biaya produksi

Penawaran yang tidak elastis, jika kenaikan penawaran (supply) dilakukan dengan biaya produksi yang sangat tinggi.



b)    Jangka waktu analisis penawaran

Analisis penawaran terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif lama menjadikan penawaran terhadap barang tersebut bersifat elatis, karena perusahaan dapat melakukan perubahan baik harga, disain produk dan sebagainya.

Analisis penawaran terhadap suatu barang dalam jangka waktu yang relatif singkat menjadikan penawaran terhadap barang tersebut bersifat tidak elatis, karena perusahaan tidak mampu melakukan perubahan.