Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen
A.
Definisi
Tanggung
jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan
melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan
lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta
berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
B.
Alasan Perusahaan Menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ada
beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk
menerapkan CSR sebagai bagian dari aktifitas bisnisnya, yakni :
- Moralitas : Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.
- Pemurnian Kepentingan Sendiri : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
- Teori Investasi : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder karena tindakan yang dilakukan akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
- Mempertahankan otonomi : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder untuk menghindari campur tangan kelompok-kelompok yang ada didalam lingkungan kerja dalam pengambilan keputusan manajemen.
C.
Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Strategi
Reaktif
Kegiatan
bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab
social. Contohnya, perusahaan tembakau di masa lalu
cenderung untuk menghindarkan diri dari isu yang menghubungkan
konsumsi rokok dengan peluang penyakit kanker. Akan tetapi, karena
adanya peraturan pemerintah unuk mencantumkan bahaya rokok setiap
iklan, maka hal tersebut dilakukan oleh perusahaan rokok.
2. Strategi
Defensif
Strategi
defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan
terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk
menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .Perusahaan
yang menghindarkan diri dari tanggung jawab limbah saja berargumen
melalui pengacara yang disewanya untuk mempertahankan diri dari
tuntutan hukum dengan berargumen bahwa tidak hanya perusahaannya
saja yang membuang limbah ke sungai ketika lokasi perusahaan
tersebut beroperasi, terdapat juga prusahaan lain yang beroperasi.
3. Strategi
Akomodatif
Strategi
Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan
lingkungan sekitar akan hal tersebut.Tindakan seperti ini terkait
dengan strategi akomodatif dalam tanggung jawab sosial.contoh
lainnya,perusahaan perusahaan besar pada era orde baru dituntut
untuk memberikan pinjaman kredit lunak kepada para pengusaha kecil,
bukan disebabkan karena adanya kesadaran perusahaan, akan tetapi
sebagai langakah akomodatif yang diambil setelah pemerintah menuntut
para korporat untuk lebih memperhatikan pengusaha kecil.
4. Strategi
Proaktif
Perusahaan memandang
bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk
memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan,
maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.Dalam jangka
panjang perusahaan akan diterima oleh masyarakat dan perusahaan
tidak akan khawatir akan kehilangan pelanggan, justru akan
berpotensi untuk menambah jumlah pelanggan akibat citra positif yang
disandangnya.Langkah yang dapat diambil oleh perusahaan adalah
dengan mengambil inisiatif dalam tanggung jawab sosial, misalnya
dengan membuat khusus penanganan limbah, keterlibatan dalam setiap
kegiatan sosial lingkungan masyarakat atau dengan membarikan
pelatihan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan masyarakat.
D.
Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1.
Manfaat bagi Perusahaan
Citra
Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah. Kegiatan
perushaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi
positif di masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat,
perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam
mewujudkan keadaan lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya
,perusahaan justru akan memperoleh tanggapan yang positif setiap
kali menawarkan sesuatu kepada masyarakat. Perusahaan tidak saja
dianggap sekedar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi
juga dianggap menawarkan sesuatu yang membawa perbaikan masyarakat.
2.
Manfaat bagi Masyarakat
Selain
kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat
dengan perusahaan akan lebih erat dalam
situasi win-win solution. Artinya terdapat kerjasama
yang saling menguntungkan ke dua pihak. Hubungan bisnis tidak lagi
dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan
pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun
masyarakat lingkungan kebih baik. Tidak hanya di sector
perekonomian, tetapi juga dlam sektor sosial, pembangunan dan
lain-lain.
3. Manfaat
bagi Pemerintah
Memiliki
partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal
tanggung jawab sosial. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya
berfungsi sebagai wasit yang menetapkan aturan main dalam hubungan
masyarakat dengan dunia bisnis, dan memberikan sanksi bagi pihak
yang melanggarnya. Pemerintah sebagai pihak yang mendapat legtimasi
untuk mengubah tatanan masyarakat agar ke arah yang lebih baikakan
mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut.
Sebagian tugas pemerintah dapat dilaksanakan oleh anggota
masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar