Senin, 21 Oktober 2013

Cash Flow


Cash Flow
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
1.      fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
2.      fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3.      capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Namun Cash flow juga mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a)      Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b)       Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c)      Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
Sedangkan kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1)      Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2)      Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3)      Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4)      Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya
Untuk menyusun cash flow, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini. Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1)      Menentukan minimum kas
2)      Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3)      Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4)      Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Pada cash flow statement, perusahaan akan melaporkan keluar masuknya kas. Cash flow statement dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  1. Cash flow from operations, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan.
  2. Cash flow from investing, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan investasi yang dilakukan oleh perusahaan, a.l: capex, penerimaan dividen, dll.
  3. Cash flow from financing, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan pembiayaan perusahaan untuk menjalankan operasinya.
Penjumlahan ketiga komponen tersebut disebut dengan net change in cash yang akan menambah ataupun mengurangi posisi cash sebelumnya (yang terdapat di balance sheet).
Pada dasarnya, perusahaan yang sehat akan membukukan cash flow yang positif dari tahun ke tahun. Cash flow perusahaan akan terlihat lebih sehat lagi apabila cash flow from operations jumlahnya dapat menutup cash outflow dari bagian lainnya. Di samping itu, cash flow from operations yang sehat umumnya jumlahnya hampir sama dengan net income.
Dengan mempelajari aliran kas, anda akan dapat segera mengambil langkah jika ada beberapa produk yang ternyata kurang laku. Apakah anda akan menggenjot pemasaran, ataukah harus menjual diskon, atau bahkan menghentikan atau mengurangi produksi barang tersebut untuk tahap berikutnya, dan hanya menjual barang yang laku dipasaran.
Pada akhirnya, dengan mengawasi cash flow, anda akan bisa mengetahui posisi likuiditas perusahaan anda, apakah produk dan jasa yang anda jual masih dalam posisi yang aman. Jadi, betapa pentingnya mempelajari aliran kas di perusahaan anda.


Proyeksi Arus Kas
(dalam Rp)
Keterangan
Tahun 0
Tahun 1
Total Penjualan
3,500,000
3,620,000



A. Arus Kas Masuk


     1. Penjualan Tunai
3,620,000
3,940,000
     2. Penerimaan Piutang
2,600,000
2,800,000
     3. Modal Sendiri
1,020,000
1,500,000
     4. Kredit Investasi
400,000
550,000
     5. Kredit Modal Kerja
500,000
600,000
     6. Saldo Kas Awal
2,500,000
2,785,000
     Total Kas Masuk
10,640,000
12,175,000



B. Arus Kas Keluar


     1. Investasi
500,000
800,000
     2. Biaya Pokok Produksi
1,200,000
1,250,000
     3. Biaya Usaha Sebelum Penyusutan
987,000
1,000,000
     4. Bunga
126,000
143,000
     5. Pajak
350,000
370,000
     Total Kas Keluar
3,163,000
3,563,000



C. Kas Bersih (A - B)
7,477,000
8,612,000
D. Kewajiban Bank


     1. Angsuran Kredit Investasi
2,800,000
2,400,000
     2. Angsuran Modal Kerja
1,200,000
987,000
     Total Kewajiban Bank
4,000,000
3,387,000



E. Saldo Kas Akhir (C - D)
3,477,000
5,225,000


Contoh Cash Flow dari beberapa perusahaan di Indonesia.



·         PT. Sampoerna Tbk.

·         PT. Unilever Indonesia Tbk.
                      


·         PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk.


Contoh Soal:
1.       Sebutkan tiga bagian dari Cash Flow Statement serta penjelasannya!
Jawab:
a)      Cash flow from operations, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan.
b)      Cash flow from investing, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan investasi yang dilakukan oleh perusahaan, a.l: capex, penerimaan dividen, dll.
c)       Cash flow from financing, berisikan aliran kas yang berkaitan dengan pembiayaan perusahaan untuk menjalankan operasinya.

2.       Sebutkan komponen-komponen yang termasuk ke dalam Kas Keluar!
Jawab:
a)      Investasi
b)      Biaya Pokok Produksi
c)       Biaya Usaha Sebelum Penyusutan
d)      Bunga
e)      Pajak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar